Wednesday 21 September 2016

Penghasilan Youtuber puluhan bahkan ratusan juta, kok bisa?




*10-20 tahun yang lalu* ketika guru bertanya,” apa cita-cita kamu?” 90% anak murid mungkin akan menjawab dirinya ingin menjadi Dokter! Guru! Pilot! atau juga Polisi! Jawaban-jawaban ini mulai berubah seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi, dan globalisasi yang menghubungkan serta mengoneksikan setiap orang di setiap daerah bahkan belahan dunia secara cepat. Perubahan-perubahan ini membuat para generasi Y (usia 21-34 tahun) dan generasi Z (usia < 21 tahun) yang disebut-sebut sebagai generasi digital mulai mengembangkan ide pekerjaan baru. Salah satu profesi baru yang menarik dan sangat menjanjikan bila dilakukan dengan niat dan kesungguhan adalah sebagai Youtuber.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Youtuber, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu situs web berbagi video bernama Youtube. Situs ini dibuat oleh tiga orang mantan karyawan Paypal pada tahun 2005, situs ini memungkinkan pengguna menggugah, menonton, dan berbagi video kepada orang lain. Wah mungkin lain kali menarik apabila saya membahas tentang kesuksesan Youtube yah, tapi lain kali. Sekarang, kita balik dulu ke Youtuber! Sebuah pekerjaan yang muncul berkat kehadiran Youtube, oleh karena itu, pekerjaan ini memang baru ada 10 tahun belakangan ini dan dibuat oleh para generasi Y tadi.

Kok bisa ada orang yang menghasilkan uang dari Youtube? Ya, karena mereka adalah pemain bukan sebagai penikmat semata dari Youtube itu sendiri. Mereka ini disebut sebagai Yotuber, mitra dari Youtube. Mereka adalah orang-orang yang menggugah video dengan konten-konten yang unik dan beraneka ragam sehingga ujung-ujungnya bisa menarik banyak viewers untuk menonton video tersebut. Dan ini adalah kuncinya! Semakin banyak orang yang menonton video para Youtuber, maka penghasilan mereka akan semakin kinclong.

Di Indonesia, banyak orang-orang muda yang tertarik untuk menjadi Youtuber, walaupun yang sukses mungkin jumlahnya hanya sebagian dari populasi yang mencoba bidang ini. Beberapa di antaranya adalah Bayu Skak, Chandra Liow, Edho Zell, Andovi dan Dovial Da Lopez, dan Reza Oktovian (kisah sukses Reza sudah coba dibahas di blog sebelumnya). Penghasilan mereka sendiri bisa mencapai puluhan juta, bahkan ratusan juta per bulannya.

Ada pula orang-orang yang sudah terkenal dan menjadikan Youtube sebagai tempat “mengeksiskan” diri mereka lebih lagi dan memeroleh penghasilan yang lebih kinclong lagi, seperti Raditya Dika ataupun Arief Muhammad A.K.A pocong. Raditya Dika menjadi Youtuber Indonesia dengan subscriber paling banyak, mencapai 2 juta orang lebih (September 2016). Subscriber adalah orang-orang yang berlangganan di channel si Youtuber. Walaupun namanya berlangganan, ini gratis kok dan fungsinya adalah supaya apabila Youtuber kesukaan kamu meng-upload video baru, kamu tidak ketinggalan. Semakin banyak subscriber tentunya membuka peluang video Youtuber ditonton oleh semakin banyak orang, dan mereka bisa menghasilkan lebih banyak uang.

Oke setelah membahas apa itu Youtube, Youtuber, dan para Youtuber di Indonesia, sekarang bagaimana caranya mereka memeroleh penghasilan yang kinclong. Pertama, mayoritas Youtuber mendaftar ke Google Adsense dan biasanya channel yang sudah punya banyak views dan subscriber akan diundang khusus oleh Google Adsense. Setelah mendaftar, otomatis, channel Youtube mereka akan disisipi oleh iklan dari Google. Program pengiklanan ini yang pada dasarnya menjadi penghasilan dasar dari para Youtuber.

Secara sederhana, ada tiga jenis iklan yang muncul dan dihitung sebagai sumber penghasilan, iklan yang muncul di awal sebelum video, yang disebut “In- Stream Ads”, di pojok kanan atas halaman browser yang disebut “Display Ads”, dan yang ada di bawah video, “Overlay Ads”. YouTube dan Anda, mendapat uang setiap ada yang melihat iklan- iklan ini. Sistem yang digunakan untuk menghitung jumlah pemasukan dari iklan ini adalah CPM, atau Cost Per Mille, artinya, nilai iklannya dibayar per 1.000 view video itu. Artinya 1 dollar AS CPM menunjukkan pengiklan akan membayar 1 dollar AS untuk setiap 1.000 orang yang meng-klik iklan itu di video si Youtuber. Menurut Andovi dan Dovial Da Lopez, dari 100.000 view video, mereka bisa menghasilkan Rp 700.000. Sedikit bermain matematika, apabila satu video ditonton oleh 1 juta view, maka mereka bisa menghasilkan Rp 7.000.000. Dan apabila mereka membuat 12 video per bulan, maka mereka bisa menghasilkan Rp 84.000.000 dari video youtube saja.

Nilai iklan bisa berbeda-beda, banyak faktor yang memengaruhi besaran CPM ini diantaranya jenis niche video, negara asal, sumber lalu lintas, harga iklan, dan lain-lain. Bagaimana jika iklan Youtuber hanya tayang saja tanpa ada yang klik, apa di bayar juga? Youtuber tetap di bayar berdasarkan apa yang di jelaskan di atas. memang yang paling besar adalah jika ada yang langsung klik iklan yang di tayangkan, tetapi perhitungannya tentu berbeda. 

Penghasilan Youtuber kedua adalah brand deals. Djumena (2015) menjelaskan bahwa memiliki subscriber dan viewer tinggi artinya Youtuber punya massa yang setia. Dan di masa informasi ini, massa adalah raja. Youtuber yang memiliki massa bisa menarik banyak potensi untuk sponsor, pengiklan luar Youtube, atau bahkan program investor ke dalam channel  Youtube-nya, dan ini adalah sumber pemasukan lainnya dari Youtuber. Dengan mendapatkan sponsor, Mereka bisa mendapatkan bayaran untuk menempatkan brand placement atau iklan di luar sistem Google dalam video dengan harga yang bervariasi, tergantung sepopuler apa channelnya, dan sedalam apa keuntungan para sponsor. Ketiga adalah celebrity jobs, belakangan ini makin banyak Youtuber membuka diri dan bakat mereka untuk umum, dan dengan ini, membuka peluang untuk mendapatkan proyek- proyek publik, dari menjadi public speaker, TV host, MC, sampai aktor di film layar lebar (Djunema, 2015).

Nah, tidak heran dengan ketiga sumber penghasilan tersebut, para Youtuber yang telah memiliki viewers dan subscriber yang banyak bisa memeroleh penghasilan yang semakin banyak pula. Apa sih kunci sukses jadi Youtuber? Tentu saja mereka harus membuat konten yang menarik intensi para penonton dan kalau bisa spesifik, mulai dari video musik, video lucu, video tentang olahraga, alam dan wisata, game, berita, sampai tutorial. Tutorial sendiri banyak jenisnya, baik tutorial cara mengedit foto, video, belajar gitar, blog, make-up, dan lain sebagainya. Walaupun begitu, proses menjadi Youtuber dengan penghasilan yang menjanjikan tidak semudah yang dibayangkan, sama dengan semua pekerjaan lainnya, tidak ada yang instan. Mereka butuh membuat video dengan konten-konten yang oke pula, serta konsisten untuk terus meng-upload video-video yang berkualitas. Dengan kreatifitas untuk membuat konten menarik, terus menjaga kualitas, konsistensi dalam membuat video, dan mulai berusaha untuk berkolaborasi dengan para Youtuber lain maka Youtuber bisa menjadi salah satu profesi baru yang menjanjikan ke depannya.







3 comments:

  1. Trimakasih gan bermanfaat sekali ..

    ReplyDelete
  2. Dapatkan pengalaman pertukaran positif Anda dengan Unichange.me untuk membagikannya dengan teman dan mitra Anda.

    Anda selalu dapat menghubungi tim Dukungan kami dalam chat dan tiket untuk mempersiapkan pertukaran Anda.

    Dapatkan pengalaman Anda dengan Unichange.me!

    ReplyDelete