Anak
Sragen ndeso, begitu Achmad Zaky
memperkenalkan dirinya. Lahir di Sragen 24 Agustus 1986, dirinya adalah salah
satu entreprenuer sukses Indonesia
yang bekerja di bidang teknologi internet. Achmad Zaky adalah pendiri sekaligus
CEO Bukalapak, salah satu online
marketplace terbesar di Indonesia yang berfokus pada pengembangan pengusaha
kecil dan menengah. Ia pun masuk dalam daftar 10 besar teknoprenuer dengan usia
di bawah 30 tahun paling berpengaruh di Asia Tenggara pada tahun 2015. Kali ini,
kita coba kenalan lebih jauh dengan anak ndeso
satu ini.
Perkenalan
pertama kali Achmad Zaky dengan dunia teknologi adalah ketika ia berusia 11 tahun.
Pamannya membelikan Zaky buku-buku tentang komputer. Sejak saat itu, dirinya
jatuh cinta dengan teknologi dan sering mengutak-atik komputer. Berkat
kebiasaannya tersebut, ia ditunjuk untuk mewakili sekolahnya untuk berkompetisi
di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang komputer dan ia menang sampai
tingkat nasional.
Lulus
SMA, anak Sragen ndeso ini diterima
di salah satu universitas terbaik Indonesia, yaitu ITB. Awalnya, ia mengalami
geger budaya di sana. Bukan cuma soal
perbedaan budaya saja, ia juga sempat minder
karena ITB berisi orang-orang pinter nan ambisius, percaya diri pula. Berbeda
sekali dengan kultur di Jawa yang kalem dan malu-malu, ”alon-alon asal kelakon
lah”. Tapi, ini justru menjadi semangat Zaky. Saya pasti bisa! Pikir Zaky saat
itu. Kegigihan yang ia miliki ditunjukkan dengan banyak prestasi yang sudah dicapai selama duduk di bangku
kuliah, ia pun aktif dalam berbagai kegiatan organisasi di kampusnya.
Kalau dipikir gila juga saya belajar waktu itu, bisa seminggu
sebelum ujian persiapannya. Maklum saya ga pinter-pinter amat. Saya cuma
percaya, saya pasti bisa!
Dari semester dua Zaky
sudah bergabung di unit kemahasiswaan yang bernama Amateur Radio Club (ARC),
sebuah klub yang dulu didirikan oleh Onno W Purbo. Di sanalah Zaky mendapatkan
pengalaman nyata mengoprek (membongkar) komputer, jaringan, dan sejenisnya.
Dari sini juga Zaky bisa mendapatkan uang pertama kali dari keahliannya
menciptakan software quickcount untuk
sebuah stasiun televisi. Dasar lugu, Zaky hanya mematok harga 1,5 juta rupiah
untuk software buatannya. Di kemudian
hari, ia baru tahu bahwa harga hasil karya yang ia buat sesungguhnya bisa
mencapai puluhan juta rupiah. Pantas saja stasiun televisi tersebut langsung
setuju dengan penawaran Zaky.
Dari keahliannya ini
pula lah Zaky sering mengikuti berbagai kompetisi Informatika sehingga
mendapatkan juara di beberapa kompetisi. Berkat
otak cemerlangnya, pada tahun 2008 ia mendapatkan beasiswa dari Amerika Serikat
dan ditunjuk mewakili almamaternya untuk kompetisi Harvard National Model
United Nations. Diakui Zaky, semua pengalaman yang sudah
pernah dicoba membuka mata bahwa ada dunia yang lebih luas yang harus dicoba di
luar sana. Selain pengalaman, ikut kegiatan juga membuat dirinya dapat banyak
teman.
“Percayalah, teman yang mengerjakan tugas bareng, susah bareng, tidur
bareng, atau seneng-seneng bareng di kampus nanti akan sangat membantu di masa
depan”, ujar Zaky. Banyak temannya dulu waktu di kampus yang membantu sama-sama
membesarkan Bukalapak sekarang, pendiri Bukalapak semua teman waktu di kampus
ITB.
Walaupun otaknya
cemerlang, namanya usaha pasti menemui rintangan dan hambatan di awalnya. Semua
ahli juga awalnya adalah pemula. Zaky pernah membuka usaha mie ayam sewaktu
kuliah, tapi sayang usahanya bangkrut. Takut dan trauma dialami oleh seorang
Zaky ketika itu. Lama-kelamaan, Zaky menyadari bahwa usaha itu selayaknya seperti
sekolah, biaya belajarnya tentu sangat mahal.
Menurut Zaky, masa setelah
lulus dan 2 tahun setelah lulus adalah titik penting yang menentukan arah hidup
kita ke depan. Di momen ini, menurut
pengalamannya, kita harus memaksa diri untuk melakukan banyak hal. Setelah
lulus kuliah dan belum menikah semangat yang kita miliki masih tinggi. Kita
masih belum punya ekspektasi yang tinggi pada hidup. kalau gagal yasudah, nothing to loose. Masa-masa kuliah tidak seharusnya disia-siakan
untuk hanya kuliah saja tanpa melakukan apa-apa.
Setelah lulus kuliah,
Zaky memiliki ide dan pemikiran untuk membuat situs Bukalapak, sebuah e-commerce jual beli yang aman buat
siapapun. Awal muasal idenya adalah keinginan sederhana dirinya untuk membuat
sesuatu yang berguna bagi banyak orang. Dan ia percaya bahwa masa depan
Indonesia adalah di bidang internet. Visi dan misi Bukalapak adalah sebagai
situs belanja online yang dipakai untuk memajukan para UKM di Indonesia melalui
internet.
Waktu itu, pengguna
internet masih sedikit sekali dan masih banyak di antara mereka yang
menggunakan internet sebatas di warnet dan lab. Seperti kebanyakan ide brilian
lainnya, ide Zaky ini dipandang remeh oleh banyak orang. Teman-temannya memilih
untuk bekerja di perusahaan mapan dan sebagian besar menolak untuk bergabung.
Sampai suatu hari, ada satu temannya yang percaya untuk ikut serta dan dialah
Co-Founder dari Bukalapak sampai saat ini.
Dengan berbagai cemoohan dan
rasa tidak percaya dari orang lain, mereka terus bekerja setiap hari dalam
diam. Hingga akhirnya di tahun 2010 Bukalapak.com resmi lahir. Proses penawaran
kerjasama pun dilakukan oleh Zaky kepada para UKM untuk mau bergabung dalam
lapak online untuk menjadi merchant.
Di awalnya, tidak banyak yang mau dan mereka umumnya tidak yakin dengan apa
yang dibuat oleh Bukalapak, padahal ketika itu biayanya gratis dan syaratnya
sangat mudah. Pada tahun itu, belum banyak orang yang paham dan melek denga
dunia internet, toko online, dan potensi sesungguhnya dari e-commerce.
Tidak menyerah adalah kata
yang sudah selayaknya diucapkan kepada mereka yang terus bertahan dalam situasi
yang membuat diri mereka seharusnya berputus asa. Zaky terus menerus melakukan
edukasi tentang pentingnya peranan
internet dalam upaya menjual dagangan secara lebih laris karena jangkauan
pasarnya sangat luas. Hingga satu per satu mereka mau menjadi bagian dalam
lapak online buatan Zaky, Bukalapak.com.
Ada satu masa di mana mereka
baru mulai tumbuh dan menyadari bahwa Bukalapak butuh tambahan personel baru. Pencarian
karyawan pun dimulai. Bulan berganti bulan, tidak ada satupun orang yang mau
bekerja di Bukalapak. Hingga suatu hari, ada satu orang yang mencoba bekerja
bersama mereka. Di hari pertama ia masuk kerja, kebingungan melanda orang
tersebut. Kantor dari rumah kecil dan hanya ada dua orang di dalamnya, “tidak
jelas dan mencurigakan” mungkin itu yang ada di benak orang tersebut. Esok hari
dan seterusnya, ia pun tidak pernah kembali ke Bukalapak. Masa menyedihkan
sekaligus lucu di benak Zaky jika mengingat kembali memori tersebut.
Pelan-pelan semakin banyak merchant yang bergabung dan mayoritas
dari mereka bukanlah toko-toko besar dengan omset raksasa, melainkan toko-toko
kecil yang omsetnya juga sangat mini sehingga mereka memutuskan untuk mencoba
mengadu peruntungan bersama Bukalapak.com. Dari sana Zaky memutuskan untuk
fokus pada pengusaha-pengusaha kecil karena justru mereka adalah para calon merchant yang sangat potensial. Zaky
juga ingin agar UKM-UKM ini sebagai pemain utama dalam aktivitas ekonomi dalam
negeri bisa berhasil dan memberikan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Di tahun 2011, atau kurang
lebih setahun sejak Bukalapak berdiri, mereka mendapatkan pendanaan dari
Batavia Incubator. Tahun 2012, mereka mendapatkan lagi pendanaan dari GREE
Ventures. Pada bulan Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi dari Aucfan,
IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures. Dana pada tahun 2015, mereka memeroleh
lagi investasi dari SCTV Group sebesar ratusan miliar rupiah. Bukalapak yang
hanya berdua pada awalnya, bertambah menjadi berenam, lalu sepuluh orang,
hingga sekarang mencapai, ratusan karyawan.
Pada tahun 2015 akhir,
sekiranya sudah 150 ribu merchant
yang bergabung dalam Bukalapak dan terus bertambah setiap waktunya. Sekarang
sudah bertambah mencapai hampir 200 ribu merchant.
Dari jumlah pengunjung yang awalnya nol besar, sekarang sudah lebih dari 1 juta
pengunjung yang hadir setiap harinya. Transaksi yang terjadi di sana mencapai 4
sampai 5 milliar rupiah setiap harinya. Keunggulan dari Bukalapak.com
adalah situs jual beli online yang aman, mudah dan 100 persen terpercaya dengan
Bukalapak Payment System. Setiap transaksi dijamin aman dari penipuan karena
pembeli tidak mentransfer uang langsung ke pelapak melainkan lewat Bukalapak.
Uang pembeli bisa dikembalikan 100 persen jika barang tidak dikirim.
Achmad Zaky yang sangat visioner ini juga menularkan visinya
kepada sang istri, Diajeng Lestari. Istri Zaky yang sedang jenuh dengan
pekerjaannya memilih mengundurkan diri dan membangun sebuah web khusus tentang
hijab dan muslimah yang diberi nama hijup.com pada tahun 2011. Hijup.com adalah
e-commerce Indonesia pertama yang
bergerak di bidang fashion muslim. Keberhasilan
duo suami istri ini membuat mereka seringkali dilabeli raja dan ratu e-commerce Indonesia. Tidak hanya
memperkaya diri mereka sendiri, mereka bisa membuka lapangan pekerjaan, lebih
mensukseskan banyak UKM sehingga para UKM ini sendiri bisa mempunyai lebih
banyak karyawan lagi.
Ada beberapa poin yang bisa kita petik dari cerita Achmad
Zaky, si ndeso yang visioner ini:
1 Ketika jadi mahasiswa, ikut banyak
kegiatan organisasi kemahasiswaan yang bekerja dengan baik. Jangan hanya kuliah
pulang kuliah pulang (kupu-kupu). Karena dari kegiatan tersebut, kita akan
dapat banyak teman, pengalaman, dan juga peluang.
2. Masa setelah kuliah adalah masa
krusial, jangan justru dijadikan waktu hura-hura semata. Coba dan lakukan ide
yang kamu punya karena masa-masa ini adalah masa yang mengizinkan dirimu untuk
jatuh dan jatuh lagi.
3. Kalau kamu yakin idemu bagus dan
bisa berhasil, lakukanlah! Biarlah cemoohan orang tersebut berganti menjadi
pujian, asal kamu tidak menyerah di tengah jalan.
4. Jangan malu harus memulai dari
dasar, karena setiap orang sukses juga awalnya adalah pemula. Justru orang yang
malu ini yang akhirnya hanya berada di situ-situ saja.
5. Dan terakhir, setiap kunci sukses
berpulang dari apakah pekerjaan yang kamu kerjakan itu adalah passion kamu atau
bukan. Jadi kerjakan apa yang kamu senangi dan senangi apa yang kamu kerjakan.