Saturday 5 November 2016

How to be a Successful in Life? | Jack Ma


Pesan singkat dari Jack Ma, pendiri Alibaba, tentang bagaimana kita menjalani fase-fase kehidupan. Jangan khawatir, segala kegagalan adalah hasil yang luar biasa bagi dirimu. Saya memberitahumu dan memberitahu banyak orang.

“Sebelum umur 20 tahun, jadilah murid yang baik. Belajar dengan benar dan serap ilmu sebanyak-banyaknya.”

“Sebelum 30 tahun, ikuti seseorang, kerja di perusahaan kecil. Normalnya, perusahaan besar baik untuk kamu yang mau belajar proses karena kamu akan menjadi bagian dari mesin yang besar. Akan tetapi, jika kamu masuk ke perusahaan kecil, kamu akan belajar passion, kamu belajar mimpi, kamu belajar bagaimana melakukan banyak hal. Ketika umurmu di bawah 30 tahun, ini bukan tentang kemana kamu bekerja, tapi tentang siapa yang menjadi bos kamu. Bos yang baik mengajarimu banyak hal. Ini adalah saran saya untuk anak muda. Di usia 25 tahun, buatlah kesalahan sebanyak-banyaknya, jangan takut gagal. Kamu gagal, kamu berdiri lagi, kamu gagal, kamu berdiri lagi, enjoy!”

“Di umur 30-40 tahun, kamu harus berpikir sangat jernih. Apakah kamu mau bekerja untuk dirimu sendiri? Apabila kamu mau menjadi pengusaha.”

“Di usia 40-50 tahun, kamu harus melakukan sesuatu yang memang kamu kuasai, jangan mencoba hal baru lagi karena sudah sangat telat. Mungkin saja kamu bisa sukses, tapi peluang untuk mati lebih besar lagi.”

“Di usia 50-60 tahun, bekerjalah dengan anak muda. Karena anak muda bisa bekerja lebih baik dari kamu. Andalkan mereka, berani melakukan investasi dengan mereka, pastikan kamu bisa menjadikan mereka lebih baik.”

“Di atas 60 tahun, habiskan waktu untuk dirimu sendiri. Di pantai dan berjemur dengan nyaman?”


Saya sendiri memiliki banyak penyesalan, saya menyesal karena tidak pernah berbicara depan publik karena saya merasa punya privasi. Saya menyesal karena saya hanya menghabiskan waktu sedikit sekali bersama keluarga. Istri saya berkata, kamu tidak ada di antara kami, kamu ada di antara Alibaba. Waktumu sangat pendek. Kita punya banyak masalah yang orang lain tidak tahu. Orang mungkin melihat saya kaya dan sukses, belum tentu.


Pesan singkat ini mengajarkan kita banyak hal:
  1. Di usia 20-30 tahun, yang utama bukanlah saat kita mengejar kekayaan, tetapi mengejar ilmu dari orang-orang yang telah meraih kesuksesan dan bisa memberikan kita cara ajar yang baik dan benar tentang hidup dan sukses. 
  2. Di usia 30-40 tahun, beranikan diri untuk mulai berani bekerja untuk diri sendiri. Tentu saja lebih muda lebih baik, tapi di usia 30-an tentu belum terlambat, malah mungkin kita sudah punya kebijaksanaan yang lebih lagi dalam berpikir dan bertindak. 
  3. Di usia 40-50 tahun, fokus dengan apa yang kita kuasai, sudah terlalu tua dan sia-sia apa yang kita pelajari selama 30-40 tahun di belakang apabila harus memulai dari awal lagi. 
  4. Dan umur 50-60 tahun, kita harus berani memberikan ruang bagi anak muda karena mereka sudah jauh lebih pintar dari kita, perubahan zaman. Maksimalkan mereka dan andalkan mereka untuk meneruskan apa yang telah kita buat serta membuat kita menjadi lebih baik dan sukses pula. 
  5. Di atas usia 60 tahun, nikmati apa yang telah kamu perbuat dan jangan menyesali hal tersebut.

Saturday 22 October 2016

Anak Ndeso yang Jadi 10 Besar Teknoprenuer Berpengaruh di Asia Tenggara: Kisah Sukses Achmad Zaky, Founder Bukapalak.com


Anak Sragen ndeso, begitu Achmad Zaky memperkenalkan dirinya. Lahir di Sragen 24 Agustus 1986, dirinya adalah salah satu entreprenuer sukses Indonesia yang bekerja di bidang teknologi internet. Achmad Zaky adalah pendiri sekaligus CEO Bukalapak, salah satu online marketplace terbesar di Indonesia yang berfokus pada pengembangan pengusaha kecil dan menengah. Ia pun masuk dalam daftar 10 besar teknoprenuer dengan usia di bawah 30 tahun paling berpengaruh di Asia Tenggara pada tahun 2015. Kali ini, kita coba kenalan lebih jauh dengan anak ndeso satu ini.

Perkenalan pertama kali Achmad Zaky dengan dunia teknologi adalah ketika ia berusia 11 tahun. Pamannya membelikan Zaky buku-buku tentang komputer. Sejak saat itu, dirinya jatuh cinta dengan teknologi dan sering mengutak-atik komputer. Berkat kebiasaannya tersebut, ia ditunjuk untuk mewakili sekolahnya untuk berkompetisi di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang komputer dan ia menang sampai tingkat nasional.

Lulus SMA, anak Sragen ndeso ini diterima di salah satu universitas terbaik Indonesia, yaitu ITB. Awalnya, ia mengalami geger budaya di sana. Bukan cuma soal perbedaan budaya saja, ia juga sempat minder karena ITB berisi orang-orang pinter nan ambisius, percaya diri pula. Berbeda sekali dengan kultur di Jawa yang kalem dan malu-malu, ”alon-alon asal kelakon lah”. Tapi, ini justru menjadi semangat Zaky. Saya pasti bisa! Pikir Zaky saat itu. Kegigihan yang ia miliki ditunjukkan dengan banyak prestasi yang sudah dicapai selama duduk di bangku kuliah, ia pun aktif dalam berbagai kegiatan organisasi di kampusnya.

Kalau dipikir gila juga saya belajar waktu itu, bisa seminggu sebelum ujian persiapannya. Maklum saya ga pinter-pinter amat. Saya cuma percaya, saya pasti bisa!

Dari semester dua Zaky sudah bergabung di unit kemahasiswaan yang bernama Amateur Radio Club (ARC), sebuah klub yang dulu didirikan oleh Onno W Purbo. Di sanalah Zaky mendapatkan pengalaman nyata mengoprek (membongkar) komputer, jaringan, dan sejenisnya. Dari sini juga Zaky bisa mendapatkan uang pertama kali dari keahliannya menciptakan software quickcount untuk sebuah stasiun televisi. Dasar lugu, Zaky hanya mematok harga 1,5 juta rupiah untuk software buatannya. Di kemudian hari, ia baru tahu bahwa harga hasil karya yang ia buat sesungguhnya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Pantas saja stasiun televisi tersebut langsung setuju dengan penawaran Zaky.

Dari keahliannya ini pula lah Zaky sering mengikuti berbagai kompetisi Informatika sehingga mendapatkan juara di beberapa kompetisi. Berkat otak cemerlangnya, pada tahun 2008 ia mendapatkan beasiswa dari Amerika Serikat dan ditunjuk mewakili almamaternya untuk kompetisi Harvard National Model United Nations. Diakui Zaky, semua pengalaman yang sudah pernah dicoba membuka mata bahwa ada dunia yang lebih luas yang harus dicoba di luar sana. Selain pengalaman, ikut kegiatan juga membuat dirinya dapat banyak teman.
“Percayalah, teman yang mengerjakan tugas bareng, susah bareng, tidur bareng, atau seneng-seneng bareng di kampus nanti akan sangat membantu di masa depan”, ujar Zaky. Banyak temannya dulu waktu di kampus yang membantu sama-sama membesarkan Bukalapak sekarang, pendiri Bukalapak semua teman waktu di kampus ITB.

Walaupun otaknya cemerlang, namanya usaha pasti menemui rintangan dan hambatan di awalnya. Semua ahli juga awalnya adalah pemula. Zaky pernah membuka usaha mie ayam sewaktu kuliah, tapi sayang usahanya bangkrut. Takut dan trauma dialami oleh seorang Zaky ketika itu. Lama-kelamaan, Zaky menyadari bahwa usaha itu selayaknya seperti sekolah, biaya belajarnya tentu sangat mahal. 

Menurut Zaky, masa setelah lulus dan 2 tahun setelah lulus adalah titik penting yang menentukan arah hidup kita ke depan. Di momen ini, menurut pengalamannya, kita harus memaksa diri untuk melakukan banyak hal. Setelah lulus kuliah dan belum menikah semangat yang kita miliki masih tinggi. Kita masih belum punya ekspektasi yang tinggi pada hidup. kalau gagal yasudah, nothing to loose. Masa-masa kuliah tidak seharusnya disia-siakan untuk hanya kuliah saja tanpa melakukan apa-apa.

Setelah lulus kuliah, Zaky memiliki ide dan pemikiran untuk membuat situs Bukalapak, sebuah e-commerce jual beli yang aman buat siapapun. Awal muasal idenya adalah keinginan sederhana dirinya untuk membuat sesuatu yang berguna bagi banyak orang. Dan ia percaya bahwa masa depan Indonesia adalah di bidang internet. Visi dan misi Bukalapak adalah sebagai situs belanja online yang dipakai untuk memajukan para UKM di Indonesia melalui internet.

Waktu itu, pengguna internet masih sedikit sekali dan masih banyak di antara mereka yang menggunakan internet sebatas di warnet dan lab. Seperti kebanyakan ide brilian lainnya, ide Zaky ini dipandang remeh oleh banyak orang. Teman-temannya memilih untuk bekerja di perusahaan mapan dan sebagian besar menolak untuk bergabung. Sampai suatu hari, ada satu temannya yang percaya untuk ikut serta dan dialah Co-Founder dari Bukalapak sampai saat ini.

Dengan berbagai cemoohan dan rasa tidak percaya dari orang lain, mereka terus bekerja setiap hari dalam diam. Hingga akhirnya di tahun 2010 Bukalapak.com resmi lahir. Proses penawaran kerjasama pun dilakukan oleh Zaky kepada para UKM untuk mau bergabung dalam lapak online untuk menjadi merchant. Di awalnya, tidak banyak yang mau dan mereka umumnya tidak yakin dengan apa yang dibuat oleh Bukalapak, padahal ketika itu biayanya gratis dan syaratnya sangat mudah. Pada tahun itu, belum banyak orang yang paham dan melek denga dunia internet, toko online, dan potensi sesungguhnya dari e-commerce.

Tidak menyerah adalah kata yang sudah selayaknya diucapkan kepada mereka yang terus bertahan dalam situasi yang membuat diri mereka seharusnya berputus asa. Zaky terus menerus melakukan edukasi tentang  pentingnya peranan internet dalam upaya menjual dagangan secara lebih laris karena jangkauan pasarnya sangat luas. Hingga satu per satu mereka mau menjadi bagian dalam lapak online buatan Zaky, Bukalapak.com.

Ada satu masa di mana mereka baru mulai tumbuh dan menyadari bahwa Bukalapak butuh tambahan personel baru. Pencarian karyawan pun dimulai. Bulan berganti bulan, tidak ada satupun orang yang mau bekerja di Bukalapak. Hingga suatu hari, ada satu orang yang mencoba bekerja bersama mereka. Di hari pertama ia masuk kerja, kebingungan melanda orang tersebut. Kantor dari rumah kecil dan hanya ada dua orang di dalamnya, “tidak jelas dan mencurigakan” mungkin itu yang ada di benak orang tersebut. Esok hari dan seterusnya, ia pun tidak pernah kembali ke Bukalapak. Masa menyedihkan sekaligus lucu di benak Zaky jika mengingat kembali memori tersebut.

Pelan-pelan semakin banyak merchant yang bergabung dan mayoritas dari mereka bukanlah toko-toko besar dengan omset raksasa, melainkan toko-toko kecil yang omsetnya juga sangat mini sehingga mereka memutuskan untuk mencoba mengadu peruntungan bersama Bukalapak.com. Dari sana Zaky memutuskan untuk fokus pada pengusaha-pengusaha kecil karena justru mereka adalah para calon merchant yang sangat potensial. Zaky juga ingin agar UKM-UKM ini sebagai pemain utama dalam aktivitas ekonomi dalam negeri bisa berhasil dan memberikan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Di tahun 2011, atau kurang lebih setahun sejak Bukalapak berdiri, mereka mendapatkan pendanaan dari Batavia Incubator. Tahun 2012, mereka mendapatkan lagi pendanaan dari GREE Ventures. Pada bulan Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi dari Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures. Dana pada tahun 2015, mereka memeroleh lagi investasi dari SCTV Group sebesar ratusan miliar rupiah. Bukalapak yang hanya berdua pada awalnya, bertambah menjadi berenam, lalu sepuluh orang, hingga sekarang mencapai, ratusan karyawan.

Pada tahun 2015 akhir, sekiranya sudah 150 ribu merchant yang bergabung dalam Bukalapak dan terus bertambah setiap waktunya. Sekarang sudah bertambah mencapai hampir 200 ribu merchant. Dari jumlah pengunjung yang awalnya nol besar, sekarang sudah lebih dari 1 juta pengunjung yang hadir setiap harinya. Transaksi yang terjadi di sana mencapai 4 sampai 5 milliar rupiah setiap harinya. Keunggulan dari Bukalapak.com adalah situs jual beli online yang aman, mudah dan 100 persen terpercaya dengan Bukalapak Payment System. Setiap transaksi dijamin aman dari penipuan karena pembeli tidak mentransfer uang langsung ke pelapak melainkan lewat Bukalapak. Uang pembeli bisa dikembalikan 100 persen jika barang tidak dikirim.

Achmad Zaky yang sangat visioner ini juga menularkan visinya kepada sang istri, Diajeng Lestari. Istri Zaky yang sedang jenuh dengan pekerjaannya memilih mengundurkan diri dan membangun sebuah web khusus tentang hijab dan muslimah yang diberi nama hijup.com pada tahun 2011. Hijup.com adalah e-commerce Indonesia pertama yang bergerak di bidang fashion muslim. Keberhasilan duo suami istri ini membuat mereka seringkali dilabeli raja dan ratu e-commerce Indonesia. Tidak hanya memperkaya diri mereka sendiri, mereka bisa membuka lapangan pekerjaan, lebih mensukseskan banyak UKM sehingga para UKM ini sendiri bisa mempunyai lebih banyak karyawan lagi.

Ada beberapa poin yang bisa kita petik dari cerita Achmad Zaky, si ndeso yang visioner ini:
1    Ketika jadi mahasiswa, ikut banyak kegiatan organisasi kemahasiswaan yang bekerja dengan baik. Jangan hanya kuliah pulang kuliah pulang (kupu-kupu). Karena dari kegiatan tersebut, kita akan dapat banyak teman, pengalaman, dan juga peluang.
2.   Masa setelah kuliah adalah masa krusial, jangan justru dijadikan waktu hura-hura semata. Coba dan lakukan ide yang kamu punya karena masa-masa ini adalah masa yang mengizinkan dirimu untuk jatuh dan jatuh lagi.
3.   Kalau kamu yakin idemu bagus dan bisa berhasil, lakukanlah! Biarlah cemoohan orang tersebut berganti menjadi pujian, asal kamu tidak menyerah di tengah jalan.
4.   Jangan malu harus memulai dari dasar, karena setiap orang sukses juga awalnya adalah pemula. Justru orang yang malu ini yang akhirnya hanya berada di situ-situ saja.
5.   Dan terakhir, setiap kunci sukses berpulang dari apakah pekerjaan yang kamu kerjakan itu adalah passion kamu atau bukan. Jadi kerjakan apa yang kamu senangi dan senangi apa yang kamu kerjakan.